Disk Management di Linux

Untuk mengoptimalkan disk dalam linux, dapat dilakukan beberapa manajemen seperti mengatur partisi, dsb. Dalam materi kali ini saya akan membahas mengenai beberapa teknologi untuk melakukan manajemen disk dalam linux. Berikut adalah teknologi-teknologi untuk manajemen disk.

1. LUN

LUN (Logical Unit Number) adalah sebuah nomor logis yang digunakan untuk mengidentifikasi sebuah unit penyimpanan (seperti hard drive atau partisi) pada sebuah sistem SCSI (Small Computer System Interface). Pada sistem operasi Linux, LUN digunakan untuk mengidentifikasi sebuah unit penyimpanan pada sebuah perangkat SAN (Storage Area Network) atau sebuah perangkat penyimpanan yang terhubung ke sistem melalui protokol SCSI.

Setiap LUN memiliki sebuah nomor yang unik dan dapat digunakan untuk mengakses data pada perangkat tersebut. LUN dapat di-mount sebagai sebuah filesystem yang dapat digunakan seperti filesystem lokal lainnya. Untuk mengakses LUN pada sistem operasi Linux, dapat menggunakan perintah seperti "fdisk", "lsblk" atau "multipath" untuk menentukan LUN yang terdeteksi pada sistem dan meng-mount LUN tersebut sebagai sebuah filesystem.

2. WWN & WWPN

WWN (World Wide Name) dan WWPN (World Wide Port Name) adalah dua jenis nomor unik yang digunakan dalam sistem SAN (Storage Area Network) untuk mengidentifikasi perangkat penyimpanan dan switch SAN.

WWN adalah nomor unik yang digunakan untuk mengidentifikasi perangkat penyimpanan seperti hard drive, tape drive, atau controller HBA (Host Bus Adapter). WWN terdiri dari 64-bit yang ditentukan oleh vendor perangkat dan tidak dapat diubah. WWN digunakan untuk mengidentifikasi perangkat di dalam sistem SAN dan mengontrol akses ke perangkat tersebut.

WWPN adalah nomor unik yang digunakan untuk mengidentifikasi port pada perangkat switch SAN. WWPN terdiri dari 64-bit yang ditentukan oleh vendor perangkat dan tidak dapat diubah. WWPN digunakan untuk mengidentifikasi port di dalam sistem SAN dan mengontrol akses ke perangkat tersebut.

Perbedaan utama antara WWN dan WWPN adalah bahwa WWN digunakan untuk mengidentifikasi perangkat penyimpanan dan dapat digunakan untuk mengontrol akses ke perangkat penyimpanan, sedangkan WWPN digunakan untuk mengidentifikasi port pada perangkat switch SAN dan digunakan untuk mengontrol akses ke port pada perangkat switch SAN.

3. SAN & vSAN

SAN (Storage Area Network) adalah sebuah jaringan yang digunakan untuk menyediakan akses ke perangkat penyimpanan secara terpusat. SAN menggunakan protokol SCSI (Small Computer System Interface) untuk mengakses perangkat penyimpanan dan menyediakan fungsi-fungsi seperti block-level storage, disk sharing, dan disk management. SAN dapat dikonfigurasi untuk menyediakan akses ke perangkat penyimpanan dari beberapa server atau komputer yang terhubung ke jaringan.

vSAN (Virtual Storage Area Network) adalah sebuah jenis SAN yang digunakan dalam lingkungan virtualisasi. vSAN menggunakan teknologi virtualisasi untuk menyediakan storage virtual yang dapat digunakan oleh beberapa mesin virtual pada sebuah host. vSAN menyediakan fungsi-fungsi seperti block-level storage, disk sharing, dan disk management namun dengan perbedaan pada bagaimana storage di akses dan di manage.

Perbedaan antara SAN dan vSAN adalah bahwa SAN menyediakan akses ke perangkat penyimpanan secara fisik, sementara vSAN menyediakan akses ke storage virtual. SAN dapat digunakan dalam lingkungan non-virtualisasi, sementara vSAN hanya dapat digunakan dalam lingkungan virtualisasi.

4. Multipath & Ultrapath

Multipath dan Ultrapath adalah dua teknologi yang digunakan untuk meningkatkan keandalan dan performa akses storage pada sistem Linux.

Multipath adalah sebuah sistem yang digunakan untuk mengatur akses ke perangkat penyimpanan melalui beberapa jalur (path) yang tersedia. Multipath menggunakan beberapa jalur untuk mengakses perangkat penyimpanan dan menyediakan mekanisme failover jika salah satu jalur terputus. Dengan menggunakan multipath, sistem dapat terus mengakses perangkat penyimpanan meskipun salah satu jalur terputus.

Ultrapath adalah sebuah implementasi multipath yang dikembangkan oleh Huawei. Ultrapath menyediakan beberapa fitur tambahan seperti meningkatkan performa akses storage dengan menggunakan algoritma load balancing yang canggih, menyediakan monitoring real-time dari jalur akses storage dan menyediakan mekanisme failover yang lebih cepat dan efisien.

5. LVM & non-LVM

LVM (Logical Volume Manager) adalah sebuah sistem yang digunakan untuk mengatur partisi pada sistem Linux. LVM menyediakan mekanisme untuk mengatur partisi sebagai volume logis yang dapat digabungkan, dipecah, atau diresize tanpa harus mengubah partisi fisik. LVM memungkinkan Anda untuk mengubah ukuran partisi tanpa harus menghentikan sistem dan tanpa harus kehilangan data.

Non-LVM adalah sistem partisi yang tidak menggunakan LVM. Pada sistem non-LVM, partisi fisik didefinisikan dan tidak dapat digabungkan, dipecah, atau diresize tanpa harus menghentikan sistem dan kehilangan data.

Perbedaan antara LVM dan non-LVM adalah fleksibilitas dalam mengatur partisi. LVM memungkinkan untuk mengubah ukuran partisi tanpa harus menghentikan sistem dan tanpa harus kehilangan data, sementara non-LVM tidak memungkinkan untuk melakukan perubahan pada partisi tanpa menghentikan sistem dan kehilangan data. LVM juga memberikan kemampuan untuk mengatur partisi secara dinamis selama sistem berjalan, sementara non-LVM membutuhkan reboot sistem untuk melakukan perubahan pada partisi.

6. File System

File system adalah sebuah sistem yang digunakan untuk menyimpan, mengelola, dan mengakses file pada sistem operasi. File system menyediakan struktur untuk menyimpan file dan folder, mengatur hak akses ke file, dan mengatur bagaimana file diubah atau dihapus. File system juga menyediakan mekanisme untuk mengatur bagaimana file disimpan dan diakses pada perangkat penyimpanan seperti hard drive, USB drive, atau SSD.

7. Type-Type File System

Pada sistem operasi Linux, beberapa jenis file system yang umum digunakan termasuk ext2, ext3, ext4, XFS, Btrfs, NTFS, dan FAT32.

  • ext2, ext3, dan ext4 adalah jenis file system yang dikembangkan khusus untuk Linux. ext2 adalah file system yang paling dasar yang digunakan pada Linux. ext3 menambahkan journaling pada ext2, yang memungkinkan sistem untuk memulihkan data setelah kerusakan. ext4 adalah versi terbaru dari ext yang menambahkan fitur-fitur seperti dukungan untuk file besar dan peningkatan performa.
  • XFS adalah jenis file system yang digunakan untuk menangani beban kerja yang besar dan menyediakan performa yang baik dalam menangani file besar.
  • Btrfs adalah file system yang menyediakan fitur-fitur seperti snapshot, pemulihan data yang mudah, dan dukungan untuk RAID.
  • NTFS adalah file system yang digunakan pada sistem operasi Windows, tetapi juga dapat digunakan pada Linux melalui dukungan driver.
  • FAT32 juga file system yang digunakan pada sistem operasi Windows, tetapi juga dapat digunakan pada Linux melalui dukungan driver.

File-file system tersebut memiliki perbedaan, yaitu diantaranya adalah dalam hal fitur yang ditawarkan, performa, keandalan, dan kompatibilitas dengan sistem operasi lain. Sebagai contoh, ext4 adalah file system yang cocok untuk file yang sering digunakan, XFS lebih cocok untuk menangani file besar, Btrfs cocok untuk sistem yang memerlukan snapshot dan RAID. NTFS dan FAT32 lebih cocok digunakan untuk kompatibilitas dengan sistem operasi Windows. Pemilihan file system yang tepat sangat tergantung pada kebutuhan dan kondisi sistem.

8. Parted

Parted adalah sebuah utilitas command line yang digunakan untuk mengelola partisi pada sistem Linux. Parted digunakan untuk menciptakan, mengubah ukuran, memindahkan, dan menghapus partisi pada hard drive. Dengan menggunakan Parted, Anda dapat mengelola partisi tanpa harus menghentikan sistem dan tanpa harus kehilangan data.

Parted dapat digunakan untuk mengelola partisi pada berbagai jenis file system, termasuk ext2, ext3, ext4, XFS, Btrfs, NTFS, dan FAT32. Parted juga dapat digunakan untuk mengelola partisi pada perangkat penyimpanan seperti hard drive, USB drive, dan SD card.

Parted dapat digunakan dengan perintah-perintah seperti ‘mkpart’ untuk membuat partisi baru, ‘resizepart’ untuk mengubah ukuran partisi, ‘mvpart’ untuk memindahkan partisi, ‘rm’ untuk menghapus partisi, dan ‘print’ untuk menampilkan informasi partisi.

9. Fdisk

Fdisk adalah sebuah utilitas command line yang digunakan untuk mengelola partisi pada sistem Linux. fdisk digunakan untuk menciptakan, mengubah ukuran, memindahkan, dan menghapus partisi pada hard drive. Dengan menggunakan fdisk, Anda dapat mengelola partisi tanpa harus menghentikan sistem dan tanpa harus kehilangan data.

Fdisk dapat digunakan dengan perintah-perintah seperti ‘n’ untuk membuat partisi baru, ‘d’ untuk menghapus partisi, ‘p’ untuk menampilkan informasi partisi, ‘w’ untuk menyimpan perubahan yang dilakukan, dan ‘q’ untuk keluar dari fdisk

10. NFS

NFS (Network File System) adalah sebuah protokol jaringan yang digunakan untuk membagikan file pada sistem Linux. NFS memungkinkan sistem untuk mengakses file yang disimpan pada perangkat penyimpanan yang terhubung ke jaringan sebagai jika file-file tersebut disimpan secara lokal. NFS menyediakan mekanisme untuk mengatur hak akses file dan menyediakan performa yang baik dalam menangani file yang sering diakses.

NFS dapat digunakan untuk membagikan file antar sistem yang terhubung ke jaringan yang sama. Sebuah sistem yang menyediakan file yang dapat diakses melalui NFS disebut sebagai NFS server, sedangkan sistem yang mengakses file disebut sebagai NFS client. NFS server mengatur hak akses file dan mengatur bagaimana file dapat diakses oleh NFS client.



Sekian dari saya, terimakasih.

Peserta Program Beasiswa Protonema 2022/2023

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SQL : Data Manipulation Language

Sejarah Linux

Structured Query Language